Oleh : Prieharti*

Campak (measles) atau gabak, dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah gabagen, tidak hanya dapat diderita anak-anak. Meskipun jarang, remaja dapat terkena campak, terutama apabila pada usia anak-anak belum terkena campak atau belum pernah imunisasi campak dan pada saat itu kondisi fisik sedang lemah atau kekebalan tubuhnya kurang baik.

Pada dasarnya campak termasuk penyakit berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Hal ini dimungkinkan karena banyak orang tidak mengetahui gejala sakit campak dengan baik sehingga tidak segera melakukan penanganan yang tepat. Pada tahun 2008, campak telah mengakibatkan kematian kurang lebih 164.000 orang anak di seluruh dunia. Kematian tersebut disebabkan karena komplikasi akibat campak yakni pneumonia (penyakit radang paru-paru) dan encephalitis (infeksi pada otak).
Campak disebabkan oleh virus morbili. Virus ini menular melalui droplet (percikan cairan) yang berasal dari hidung, tenggorokan atau mulut seseorang yang terinfeksi. Penularan dapat terjadi sewaktu orang tersebut batuk, bersin bahkan saat berbicara. Penderita campak berisiko tinggi menularkan penyakitnya dalam kurun empat hari sebelum dan empat hari sesudah ruam (bintil-bintil merah pada kulit) keluar. Namun, ruam baru akan muncul sekitar 10 – 14 hari setelah seseorang terinfeksi campak.
Virus ini ditularkan melalui udara, bahkan virus sanggup bertahan hidup di udara sampai sekitar dua jam setelah penderita meninggalkan ruangan. Artinya, seseorang dapat tertular campak di mana saja termasuk saat berada di tempat umum seperti dalam bus, di taman dan lain sebagainya.
Gejala Campak
Sakit campak biasanya diawali dengan gejala yang hampir menyerupai penyakit lainnya seperti flu, yaitu batuk, pilek disertai demam. Selama sekitar lima hari suhu tubuh akan naik turun antara 38 – 40 derajat celcius. Kemudian, bila diamati akan muncul bintik (titik putih) di dalam mulut, hal ini menimbulkan rasa tidak nyaman di lidah sehingga nafsu makan berkurang drastis.
Ketika suhu tubuh sudah sangat tinggi, mata penderita campak akan berair dan muncul ruam/bintil-bintil merah pada kulit. Beberapa penderita dapat mengalami gejala lain seperti; diare, kelelahan, pusing dan sensitif terhadap cahaya. Bila kekebalan tubuh cukup baik, maka penderita tidak akan mengalami suhu tubuh yang begitu tinggi dan ruam tidak menyebar ke seluruh tubuh. Oleh karena itu diperlukan penanganan yang tepat agar penderita campak cepat sembuh dan terhindar dari komplikasi.
Penanganan Campak
Selain dengan mengamati gejala dan ruam kulit yang khas terjadi pada penderita campak, kepastian seseorang menderita campak dapat diperoleh melalui pemeriksaan darah, pembiakan virus dan serologi campak. Setelah diperoleh kepastian maka selanjutnya dapat dilakukan penanganan dengan tepat.
Penanganan campak pada anak, remaja maupun orang dewasa pada umumnya sama, artinya tidak ada perbedaan secara khusus. Campak yang disebabkan oleh virus ini tidak cukup diobati hanya dengan antibiotik, karena virus tidak akan mati dengan antibiotik. Pengobatan campak dilakukan berdasarkan gejala-gejalanya. Misalnya, bila penderita mengalami sakit kepala, berikan obat sakit kepala, bila panas, berilah obat penurun panas dan jika muncul ruam yang gatal, berikan salep atau bedak yang dapat mengurangi rasa gatal. Pengobatan penderita campak tidak sulit dan dapat dilakukan di rumah. Usahakan penderita lebih banyak berbaring (istirahat) agar panas tubuh cepat turun. Berikan makanan bergizi tinggi agar lekas pulih.
Selain banyak beristirahat dan mengonsumsi makanan bergizi, penderita campak dianjurkan melakukan hal-hal berikut untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Pertama, mengonsumsi air yang cukup, kalau bisa lebih dari hari-hari biasa, baik berupa air putih maupun jus buah segar (misalnya jeruk). Pemberian air putih dapat melembabkan kulit yang kering dan gatal, sedangkan jus jeruk selain membuat segar, kandungan vitamin C yang terkandung di dalam buah jeruk membantu memulihkan kondisi tubuh.
Kedua, usahakan selalu mandi dengan air hangat agar tubuh tetap bersih dan terhindar dari keringat yang dapat memicu gatal. Selanjutnya dapat dicoba meminum jus kunyit yang dicampur dengan madu. Jus ini akan membantu penderita campak menjadi lebih segar dan sehat. Jika sangat sensitif terhadap cahaya, gunakan cahaya lampu rendah atau memakai kaca mata hitam bahkan saat tidur.
Beberapa penderita campak dapat mengalami komplikasi sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit. Komplikasi terjadi akibat masuknya virus morbili melalui saluran darah.
Pencegahan Campak
Campak disebabkan oleh virus, dan semua penyakit akibat virus bersifat endemis. Artinya tidak mengenal musim. Jadi dapat muncul sepanjang tahun. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksin campak pada bayi usia 9 bulan. Pemberian vaksin campak sebelum usia 9 bulan tidak efektif karena bayi masih mendapat kekebalan dari ibunya. Imunisasi ulang dapat dilakukan kembali pada usia 5 – 6 tahun atau ketika anak memasuki usia sekolah TK atau SD. Vaksin kombinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) juga dapat diberikan saat usia 12- 15 bulan dan diulang pada usia 4 – 7 tahun.
*berkarya di Akbid YLPP Purwokerto

REFERENSI
1. artikelduniawanita.com diakses tgl. 9 Sept.2013
2. dunia-ibu.org diakses tgl. 28 Agst.2013
3. health.detik.com diakses tgl. 29 Agst.2013
4. intisari-online diakses tgl. 29 Agst.2013
5. keluargasehat.wordpress.com diakses tgl. 29 Agst.2013
6. medkes.com diakses tgl. 28 Agst. 2013
** artikel ini telah dimuat di Banyumas Pos