Bahu Beku (Frozen Shoulder)*
Prieharti**

Gambar Bahu Sehat dan Bahu Beku (kanan)
Sumber gambar:
https://www.top10homeremedies.com/news-facts/simple-effective-exercises-fix-frozen-shoulder.html
Bahu beku atau kaku bahu, disebut juga dengan kapsulitis adesif, merupakan kondisi bahu sulit atau tidak bisa digerakkan. Bahu beku dapat dialami oleh semua orang. Gejala yang dirasakan penderita bahu beku selain kekakuan juga timbul rasa nyeri pada bahu. Nyeri terkadang muncul ketika baru bangun dari tidur, setelah mengangkat benda yang berat, saat menggosok punggung belakang atau bahkan sewaktu mengangkat gayung.
Keadaan ini bila dibiarkan dapat menimbulkan keterbatasan gerak tulang belikat. Hal ini dapat membuat penderita bahu beku juga akan merasakan ketegangan dan kekakuan otot di sekitar leher.
Bahu beku dapat terjadi setelah seseorang mengalami cedera, fraktur/patah tulang, karena gerakan berlebihan atau bahkan karena kurang gerak. Bahu beku juga dapat diakibatkan karena penyakit tertentu seperti diabetes, bursitis, tumor, dan stroke.
Beberapa faktor yang turut berperan meningkatkan risiko seseorang mengalami bahu beku diantaranya kondisi sebagai berikut; orang berusia 40 hingga 70 tahun, wanita yang sudah menopause dan penderita penyakit kronis (seperti diabetes).
Penanganan bahu beku
Penanganan awal bahu beku pada awalnya harus diistirahatkan terlebih dahulu supaya terjadi penyembuhan secara alami. Penanganan selanjutnya yaitu dengan pemberian obat. Obat yang digunakan untuk mengatasi bahu beku biasanya berupa obat anti-inflamasi non steroid (NSAID). Dalam kasus tertentu kadang diperlukan pemberian suntikan hidrokortison.
Selain itu, bahu beku juga dapat ditangani dengan terapi fisik berupa terapi panas. Caranya yaitu dengan menggunakan kompres panas atau berendam dalam air panas. Tindakan operasi akan dilakukan apabila pemberian obat dan terapi fisik tidak berhasil mengatasi bahu beku. Operasi diperlukan untuk melonggarkan jaringan yang terlalu ketat di sekitar bahu. Yang tidak kalah penting dalam penanganan bahu beku adalah olahraga. American Association of Orthopedic Surgeons menyatakan bahwa olahraga merupakan elemen kunci untuk mengurangi kekakuan pada bahu.

Contoh latihan untuk mengatasi bahu beku
Sumber gambar:
https://www.top10homeremedies.com/news-facts/simple-effective-exercises-fix-frozen-shoulder.html
Sebelum mulai melakukan latihan sebagaimana pada gambar di atas, dianjurkan untuk menghangatkan terlebih dahulu otot bahu dengan cara mandi air hangat. Bila tidak sempat mandi maka dapat diganti dengan meletakkan handuk hangat lembab pada bahu yang beku. Tetapi cara ini tidak seefektif mandi air hangat terlebih dahulu.
Berikut latihan yang dapat digunakan untuk mengatasi bahu beku.
1. Pendulum Stretch
Dalam posisi berdiri berpegangan pada kursi untuk keseimbangan, bungkukkan badan, rilekskan bahu dan biarkan lengan yang terkena bahu beku menggantung. Ayunkan lengan tersebut ke dalam lingkaran searah jarum jam. Lakukan 10 kali. Kemudian ayunkan lagi ke arah berlawanan jarum jam. Ulang 10 kali. Lakukan tiap hari. Secara bertahap tingkatkan jumlah ayunan. Apabila sudah ada perubahan (terasa membaik), lakukan gerakan dengan memegang dumbel kecil.
2. Towel Stretch
Gunakan handuk yang agak panjang. Berdiri dan pegang salah satu ujung handuk. Perlahan, gerakkan handuk ke belakang kemudian pegang ujung handuk satunya dengan tangan yang lain. Tarik salah satu ujung handuk ke atas dengan satu tangan sambil menarik bagian bawah handuk dengan tangan yang lain. Lakukan 10 sampai 20 kali sehari.
3. Finger Walk
Berdiri di depan dinding. Tekuk lengan (yang bahunya beku) sedikit. Sentuh dinding dengan ujung jari. Kemudian perlahan gerakkan lengan ke atas sejauh yang bisa dicapai selama masih terasa nyaman (tidak sakit). Kembali ke posisi awal. Ulangi 10 – 20 kali. Lakukan juga untuk lengan yang satunya.
4. Cross-Body Arm Stretch
Dalam posisi duduk atau berdiri, gunakan tangan kanan untuk mengangkat lengan kiri ke arah siku. Kemudian dorong lengan kiri melalui tubuh sejauh mungkin selama tidak terasa sakit. Tahan 15 – 20 detik. Ulangi 10 – 20 kali. Lakukan untuk lengan satunya.
5. Armpit Stretch
Berdiri di depan rak setinggi payudara. Letakkan lengan kanan di rak. Tekuk lutut sedikit, sehingga terasa peregangan di ketiak. Kembali ke posisi awal. Cobalah untuk menekuk atau membungkuk sedikit lebih dalam lagi. Ulang 20 kali. Lakukan untuk lengan satunya.
6. Arm Circles
Dalam posisi duduk, punggung lurus. Letakkan tangan kiri di bahu kiri. Buatlah lingkaran kecil di udara, searah jarum jam kemudian berlawanan arah jarum jam. Lakukan 2 – 3 kali sehari. Lakukan juga untuk tangan kanan
7. Back Clasp
Berdiri dengan ke dua kaki terbentang lebar. Pertautkan jari-jari dan letakkan kedua tangan di belakang leher. Kemudian angkat kedua tangan ke atas. Tahan 30 detik. Turunkan tangan. Lakukan 2 – 4 set per hari, setiap set 10 kali.
8. Shoulder Flexion
Berdiri tegak di depan dinding yang telah dipasangi katrol. Pegang ujung katrol dengan lengan yang bahunya tidak beku kemudian angkat ke. Jaga agar lengan yang sakit tetap di samping tubuh. Tahan beberapa detik. Kembali ke posisi awal. Lakukan juga untuk lengan satunya. Ulang 10 kali. Lakukan minimal sehari sekali.
##
*artikel ini telah dimuat di Banyumas Pos Edisi 669
**berkarya di Akbid YLPP Purwokerto
Referensi:
Buku Pintar Nyeri Tulang & Otot/Kim Davies, Esensi, 2010.
Ensiklopedia Tubuh Manusia/Steve Parker, Erlangga, 2013.
Pustaka Kesehatan Populer: Menjaga Saraf Sehat dan Persendian Kuat/Joyce Tavolcci, BIP, 2009.
http://www.physio-station.id/2015/03/penanganan-nyeri-bahu-diklinik.html
http://doktersehat.com/frozen-shoulder-bahu-beku/
https://www.top10homeremedies.com/news-facts/simple-effective-exercises-fix-frozen-shoulder.html
Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2017/2018 Akbid YLPP Purwokerto, melaksanakan kegiatan Studi Banding ke Bali pada tanggal 26 Februari – 3 Maret 2018. Kegiatan Studi Banding ini rutin dilaksanakan setiap tahun oleh mahasiswa semester III di akhir semester, hal ini dilakukan sebagai kegiatan refreshing bagi mahasiswa agar semakin siap dalam mengikuti perkuliahan di semester selanjutnya.
Kunjungan yang dilakukan selain ke tempat wisata yang ada di Bali, juga kunjungan ke Klinik Bumi Sehat Ibu Robin Lim. Klinik ini merupakan klinik pelayanan kesehatan ibu dan balita serta salah satu klinik yang memberikan pelayanan water birth dan juga memberikan pelayanan gentle birth, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa sebagai seorang calon bidan.
Pelatihan PPGD+ON / BTCLS+ON merupakan pelatihan yang bertujuan untuk melatih para tenaga kesehatan agar siap menghadapi berbagai keadaan kegawatdaruratan umum maupun yang berkaitan dengan obstetri dan neonatal. Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto menyelenggarakan pelatihan ini setiap tahunnya yang dikhususkan untuk para alumni tetapi tidak menutup peserta dari luar juga.
Pada tanggal 8 s.d. 12 November 2017, telah dilaksanakan pelatihan PPGD+ON dengan peserta berasal dari alumni dan beberapa praktisi kesehatan. Kegiatan ini berjalan dengan lancar, dan diharapkan semua peserta pelatihan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dengan baik dan benar,

Pengenalan Program Studi (PPS) Akbid YLPP Purwokerto merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun dan wajib dilaksanakan oleh semua mahasiswa baru, dengan tujuan untuk mengenalkan dan memberikan gambaran tentang proses pembelajaran dan sendi-sendi kehidupan di Akbid YLPP Purwokerto agar mahasiswa siap melaksanakan tugasnya sebagai mahasiswa dengan baik. Kegiatan ini dilaksanakan mengacu pada SK Dirjen Dikti No. 038/D/2000 tentang Pengaturan Kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi dan Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 1016/E/T/2011 perihal Masa Orientasi Mahasiswa Baru.
Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto pada tanggal 5 s.d. 7 September 2017 telah melaksanakan kegiatan PPS yang diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Tahun Akademik 2017/2018 dan mahasiswa angkatan sebelumnya yang belum mengikuti PPS. Kegiatan ini diisi dengan kegiatan yang membangun karakter mahasiswa terutama yang mampu memotivasi belajar dengan suasana akademik baru.


Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto telah menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Optimalisasi Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Serta Kesehatan Kulit pada Masa Kehamilan dan Menyusui”. Kanker leher rahim atau serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina). Kanker ini 99,7% disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks. Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50 tahun, terutama Anda yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.
Oleh karena itu sebagai bentuk kepedulian dan dalam rangka memperingati DIES NATALIS yang ke-15, Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto menyelenggarakan seminar ini agar semua khalayak mengetahui dan dapat mendeteksi dini dari bahaya kanker leher rahim.
Sebagai Pemateri pertama yaitu Ibu dr. Claudia Roberta yang memberikan materi mengenai Menjaga Kesehatan Kulit pada Masa Kehamilan dan Menyusui, dengan Moderator Ibu Evi Sri Suryani, SST, M.keb dan Notulen semua materi yaitu Ibu Misrina Retnowati, S.Si.T, M.Kes. Berdasarkan materi pertama diperoleh kesimpulan bahwa untuk merawat kulit dalam kondisi hamil dan menyusui yang harus diperhatikan adalah memperhatikan nutrisi, gaya hidup, perawatan kulit wajah dan tubuh serta lingkungan, hindari pemakaian produk yang tidak diperkenankan atau berisko pada saat hamil dan menyusui serta menghindari faktor resiko yang memperberat masalah kesehatan kulit pada saat hamil dan menyusui (sinar uv).

Sedangkan sebagai Pemateri kedua yaitu Bapak Ns. Iwan Purnawan, M.Kep, Beliau adalah Dosen Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Materi yang telah diberikan yaitu tentang Manajemen Perawatan Pasien Kanker. Berdasarkan materi yang diberikan diperoleh kesimpulan bahwa Terapi Komplementer yaitu Akupuntur, Pijat, Mind & Body Intervention dan terapi musik merupakan terapi yang aman untuk mengatasi masalah nyeri yang dialami oleh pasien kanker. Sebagai moderator materi II yaitu Ibu Sumarni, S.Si.T, M.Keb.
Adapun Pembicara utama seminar ini adalah dr. Boy Abidin, Sp.OG(K), Beliau seorang Spesialis Fertilitas&Hormon Reproduksi, Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan merupakan Host dari acara DR.OZ Indonesia yang tayang di sebuah stasiun televisi terkemuka Trans TV. Beliau memberikan materi mengenai Deteksi Dini Kesehatan Reproduksi dan Kanker Leher Rahim. Berdasarkan materi yang telah disampaikan dapat diperoleh kesimpulan bahwa kanker leher rahim adalah kanker yang banyak menyebabkan kematian pada wanita dan cara deteksi dini kanker leher rahim yaitu dengan deteksi sedini mungkin yaitu Pap Smear dan IVA, edukasi mengenai kanker leher rahim dan vaksinasi anti HPV. Sebagai Moderator materi utama yaitu Ibu Lina Dwi Puji Rahayu, S.Si.T, M.Kes.

Seminar telah dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 September 2017 bertempat di Convention Hall COR Hotel Purwokerto, Alhamdulillah kegiatan berjalan dengan sukses dan lancar. Pada setiap session tanya jawab diberikan bingkisan bagi semua penanya. Setelah kegiatan ditutup, Ibu Direktur Akbid YLPP Purwokerto memberikan kenang-kenangan kepada ketiga pembicara.
Semoga di tahun berikutnya dapat terlaksana kembali kegiatan Seminar Nasional dengan tema dan pembicara yang lebih menarik lagi.

Download Materi Semnas Akbid YLPP 2017