Prieharti*
Kehidupan modern yang menuntut semua dilakukan serba cepat membuat sebagian orang mengurangi jam tidur agar dapat menyelesaikan target pekerjaannya. Hal ini diperparah dengan adanya pandangan sebagian orang bahwa tidur merupakan cermin perilaku pemalas.
Tidur berasal dari bahasa Latin “somnus” yang berarti periode pemulihan. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Bila kebutuhan tidur ini tidak terpenuhi, akan mengakibatkan penurunan kemampuan kognitif (pengetahuan), mental dan pengendalian emosi seseorang. Bahkan apabila kekurangan tidur ini menjadi kebiasaan atau berlangsung cukup lama akan dapat mengakibatkan kematian dini, seperti dialami Mita Diran, seorang copy writer (penulis naskah) baru-baru ini.
Manfaat Tidur
Tidur mempunyai banyak sekali manfaat, diantaranya yaitu dapat memperbaiki sel otak, menyusun ulang memori, menghemat energi, mengistirahatkan sistem peredaran darah, memperbaiki otot tubuh serta memproduksi hormon. Saat tidur, otak memiliki kesempatan untuk memperbaiki neuron (sel-sel otak) yang rusak. Tidur juga berperan menyegarkan kembali hubungan antar sel otak yang kurang digunakan secara maksimal.
Pernah mengalami pusing tidak tahu harus berbuat apa saat menghadapi sebuah persoalan? Tidur adalah solusinya, sebab dengan tidur otak mendapat kesempatan menyusun kembali data atau memori agar dapat menemukan solusi terhadap sebuah masalah. Tidur juga dapat menjadi solusi bagi orang yang mengalami kondisi kurang makan. Dengan tidur, akan terjadi penghematan energi karena tidur tidak membutuhkan banyak energi.
Tidur membuat sistem peredaran darah beristirahat, dengan demikian tekanan darah dan denyut jantung orang yang telah tidur akan berkurang. Selain itu selama tidur sel-sel otot tubuh yang rusak atau tua digantikan oleh sel-sel baru, sehingga proses penyembuhan cedera akan berlangsung lebih cepat dalam keadaan tidur.
Bagi anak-anak dan remaja tidur sangat penting. Hal ini dikarenakan hormon luteinizing (yang berperan dalam pencapaian pubertas atau kematangan dan proses reproduksi) dihasilkan ketika seseorang tidur.
Akibat Kurang Tidur
Kurang tidur dapat menimbulkan banyak masalah. Di antaranya yang paling sederhana adalah badan menjadi lesu, lemah, kurang bersemangat, dan kurang fokus (konsentrasi menurun). Pada sebagian orang kekurangan tidur dapat menimbulkan mual, sakit kepala dan nyeri otot. Kekurangan tidur juga dapat menimbulkan masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung, kanker, tekanan darah tinggi, stroke dan diabetes.
Kerugian lain akibat kurang tidur diantaranya adalah menurunnya gairah seks. Hal ini dikarenakan energi terkuras, mengantuk dan tekanan darah yang meningkat. Selain itu kurang tidur juga dapat menyebabkan depresi, mudah lupa dan berat badan bertambah. Saat kita terlalu sedikit memejamkan mata, metabolisme akan menurun. Hal ini memicu pelepasan hormon kortisol yang menambah nafsu makan. Tubuh akan mengira membutuhkan banyak energi sehingga meminta asupan makanan lebih banyak.
Risiko kematian akibat kurang tidur meningkat dua kali lebih banyak dibanding akibat penyakit kardiovaskular (berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah). Kurang tidur juga dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelelahan (karena kurang tidur) merupakan penyebab terjadinya 100.000 kecelakaan mobil dan 1.500 kematian selama setahun di Amerika Serikat. Kurang tidur juga dapat mengakibatkan kulit kusam, timbulnya garis-garis halus pada wajah dan lingkaran hitam di bawah mata. Oleh karena itu sebaiknya kita tidak menyepelekan kebutuhan tubuh akan tidur.
Tips Tidur Sehat
Kebutuhan tidur setiap orang berbeda-beda. Rata-rata orang dewasa membutuhkan waktu 8 ( delapan) jam per hari untuk tidur. Bayi, anak-anak dan remaja memerlukan tidur lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Hal ini dikarenakan mereka berada pada masa pertumbuhan. Sementara itu, pada orang-orang yang sudah berumur lebih memerlukan banyak istirahat daripada tidur yang sebenarnya. Orang yang bekerja dengan menggunakan otak/pikiran memerlukan lebih banyak tidur dibandingkan orang yang bekerja dengan mengandalkan fisik. Demikian pula orang dengan kondisi fisik lemah dan sakit-sakitan memerlukan lebih banyak tidur daripada orang yang sehat.
Selain kecukupan jam tidur, ciri lain tidur kita berkualitas (telah sehat) diantaranya adalah bila saat bangun dari tidur kita merasa segar. Bila selama ini tidur kita belum sehat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dapat memperoleh tidur yang sehat, diantaranya yaitu kedisiplinan, olah raga, mengurangi zat perangsang, tidak merokok dan mengonsumsi alkohol, tidak lapar atau kekenyangan, dan situasi yang nyaman.
Disiplin tidur artinya kita berusaha agar memiliki jam tidur yang tetap, baik pada hari-hari kerja maupun hari libur. Akan lebih baik lagi bila ditunjang dengan melakukan olah raga secara teratur minimal tiga kali dalam seminggu. Olah raga yang dilakukan dapat berupa berjalan kali selama 20-30 menit, berenang atau bersepeda.
Mengurangi zat perangsang berarti mengurangi konsumsi kafein atau zat pengganggu tidur lainnya seperti tirosin (obat alami pereda depresi) dan pil diet. Zat-zat tersebut dapat membuat kita sulit memejamkan mata. Merokok juga dapat membuat seseorang sulit tidur karena kandungan nikotin memiliki pengaruh lebih kuat dibanding kafein. Meskipun alkohol dipercaya sebagai alat bantu tidur yang ampuh, namun kita hendaknya tidak mengonsumsinya sebab kualitas tidur yang dihasilkan tidak seperti yang diharapkan. Jelasnya, kita hanya akan menikmati tidur yang semu, sebab saat bangun tidur, kita bukannya merasa segar melainkan merasa lelah.
Bila sedang diet, sebaiknya tidak tidur dalam keadaan lapar. Perut yang keroncongan akan menyulitkan kita memejamkan mata. Untuk mengatasinya konsumsi saja buah-buahan yang rendah kalori seperti pisang atau apel. Demikian juga makan berlebihan di waktu malam dapat memacu kita untuk terus bekerja, sehingga tanpa terasa waktu berjalan terus dan akhirnya kita tidur bukan pada waktu biasa kita tidur.
Usahakan membuat kamar senyaman mungkin seperti dengan mematikan lampu, menjaga kelembaban atau suhu udara dalam kamar, hindari penggunaan warna terang atau ramai dan pasang jam dinding berlawanan dengan arah pandang.
___
*berkarya di Akbid YLPP Purwokerto
**telah dimuat di Banyumas Pos
REFERENSI
Tidur yang membuat Anda sehat dan bugar. Eko Sugiarto. Yogyakarta:Pustaka Sembada,2011.
Tips sehat dengan pola tidur tepat dan cerdas. Sitiatava Rizema Putra.Yogyakarta:Bukubiru,2011.
www.kesehatan.kompas.com diakses tgl.6/1/2014
www.readersdigest.co.id diakses tgl 8/1/2014
www.sleepclinicjakarta.tblog.com diakses tgl 6/1/2014
Prieharti*
Perasaan nikmat, nyaman, tenang dan gembira yang awalnya dicari dan diperoleh seseorang dengan menggunakan narkoba, adalah kepuasan semu belaka. Orang yang kecanduan narkoba dapat diibaratkan sedang memasukkan diri sendiri ke dalam lumpur hisap sehingga akan kesulitan untuk keluar.
Penyalahgunaan narkoba berdampak sangat banyak, contohnya seperti kerusakan organ-organ tubuh. Hal ini berarti penyalahgunaan narkoba akan menimbulkan bermacam penyakit jasmani. Selain itu kecanduan narkoba juga dapat menimbulkan rusaknya hubungan dengan keluarga dan teman-teman, kebangkrutan keuangan, putus sekolah, putus hubungan kerja, ketergantungan (kecanduan) dan kehancuran masa depan. Namun demikian, jumlah pecandu narkoba dari tahun ke tahun tidak menunjukkan penurunan, melainkan bertambah banyak. Baik banyak dalam hal jumlah pengguna maupun dalam jenis narkoba yang dikonsumsi.
Faktor Penyebab
Pecandu narkoba memiliki alasan masing-masing sehingga mereka dapat terjebak menggunakan narkoba. Beberapa faktor penyebab seseorang menggunakan narkoba diantaranya adalah; agar terlihat gaya, solidaritas kelompok/komunitas/genk, coba-coba, melupakan masalah, menghilangkan rasa sakit, melenyapkan kejenuhan serta agar dianggap dewasa.
Zat terlarang jenis tertentu memang ada yang dapat membuat pemakainya seakan menjadi lebih berani, keren, percaya diri, santai dan lain sebagainya. Hal ini membuat sekelompok orang di kalangan tertentu tidak bisa lepas dari kecanduan zat tersebut. Demikian pula faktor solidaritas kelompok. Bila ketua atau beberapa anggota kelompok yang memiliki pengaruh pada kelompok/genk itu telah menggunakan narkoba, besar kemungkinan anggota yang lain pun akan menggunakannya baik secara terpaksa atau suka rela.
Seseorang mencicipi narkoba bisa karena awalnya memang hanya coba-coba. Tanpa disadari dan diinginkan, orang yang sudah mencoba narkoba dapat menjadi ketagihan dan akan melakukannya berulang-ulang tanpa bisa berhenti. Sebagian lagi ada yang mencoba narkoba sebagai bentuk pelarian dari masalah yang sedang dihadapinya. Karena menurut mereka, dengan mengonsumsi narkoba akan dapat tidur nyenyak atau menjadi gembira.
Pada orang yang menderita suatu penyakit atau kelainan yang menimbulkan sakit tak tertahankan, ada juga yang mengambil jalan pintas untuk mengobati sakit yang dideritanya itu dengan menggunakan narkoba. Tentu saja cara ini tidak tepat. Beberapa orang lainnya menggunakan narkoba hanya untuk menghilangkan kejenuhan, karena beranggapan narkoba dapat memberikan kenikmatan yang menyebabkan halusinasi/khayalan yang menyenangkan.
Pecandu yang masih muda pada awalnya menggunakan narkoba dilandasi keinginan agar dianggap telah dewasa. Dengan menjadi dewasa seolah-olah dia boleh bertindak semaunya sendiri, merasa sudah matang, bebas dari pengaruh orang tua dan guru dan lain-lain.
Morfin alami
Pada dasarnya semua manusia telah memiliki morfin alami yaitu hormon endorfin. Hormon ini terletak di antara 2 (dua) alis. Hormon endorfin adalah hormon pemicu kebahagiaan alami pada tubuh kita, sehingga dapat juga disebut sebagai hormon kebahagiaan.
Hormon endorfin tidak akan muncul dengan sendirinya akan tetapi harus diaktifkan. Cara mengaktifkan hormon ini adalah dengan makan makanan yang pedas dan berolah raga. Mengonsumsi cabai dapat meningkatkan endorfin sehingga seseorang menjadi gembira dan bersemangat. Bila seseorang berolah raga, tubuhnya akan melepaskan berbagai hormon termasuk endorfin. Itu sebabnya sesudah berolah raga orang cenderung akan merasa nyaman dan bahagia.
Menurut dr. Aisah Dahlan, Ketua Yayasan Sahabat Rekan Sebaya, dengan mengaktifkan morfin alami, maka manusia tidak akan membutuhkan morfin sintetis berupa narkoba. Selanjutnya dr Aisah menyebutkan bahwa morfin alami juga dapat diaktifkan dengan cara tersenyum, tertawa, dibelai, bergerak/olah raga, dan menyanyi ataupun mengaji.
Senyum yang dapat mengaktifkan hormon kebahagiaan adalah yang dilakukan secara simetris atau seimbang ke arah kanan dan kiri dan dilakukan selama minimal 7 detik. Jadi mulai sekarang jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tetapi tersenyumlah agar bahagia. Dale Carnegie mengatakan tersenyumlah, maka dunia akan ikut tersenyum, menangislah engkau dan engkau akan menangis sendirian.
Tertawa juga akan membuat hormon kebahagiaan terbuka. Bagaimana agar tertawa? Bisa dilakukan dengan membaca buku humor, menyuruh teman bercerita lucu atau mendengarkan cerita anak yang lucu dan tertawa bersamanya. Pada saat mendengarkan cerita anak, jangan memikirkan di bagian mana yang lucu, akan tetapi nikmati (tertawa) saja dan Anda akan merasa bahagia karenanya.
Belaian orang tua pada anak juga akan mendatangkan kebahagiaan. Bila anak sudah beranjak remaja, terutama bagi anak laki-laki, belaian dapat diganti dengan tepukan pada punggung anak.
Hormon kebahagiaan juga dapat diaktifkan dengan cara bergerak dalam berbagai bentuk, dapat juga dengan menjalankan salat sunah (bagi muslim). Bila sedang bekerja atau kuliah yang tidak memungkinkan berjalan-jalan sejenak, maka dapat dilakukan dengan menggerak-gerakkan tangan atau kaki, tentu dengan tidak menimbulkan suara. Bila sedang belajar di kamar, agar tidak mengantuk atau pada saat seperti akan melamun, bangkitlah sejenak, jalan-jalan dalam kamar minimal 5 (lima) putaran.
Sering-seringlah menyanyi mulai sekarang. Menyanyi tidak harus dengan suara keras atau harus menyewa ruang di tempat karaoke. Tetapi ingat, bila sedang sedih, jangan menyanyi lagu-lagu cengeng, pilih lagu-lagu gembira agar suasana hati berubah menjadi ceria. Bagi umat muslim dapat dilakukan dengan sebentar-sebentar mengaji atau sedikit-sedikit mengaji.
Jadi, dengan mengaktifkan hormon endorfin yang pengaruhnya 200 kali lebih banyak dibandingkan morfin buatan ini, pada dasarnya kita bisa membahagiakan diri tanpa harus tergantung pada narkoba.
*berkarya di Akbid YLPP Purwokerto
**artikel ini telah dimuat di Banyumas Pos
REFERENSI
Dampak Penyalahgunaan Narkoba. Aisah Dahlan. Makalah Seminar Nasional dalam rangka Dies Natalis XI Akbid YLPP Purwokerto tgl 8/12/2013.
bnksurabaya.wordpress.com diakses tgl 13/12/2013
bnn.go.ig diakses tgl 9/12/2013
clear.co.id diakses tgl 10/12/2013
Diberitahukan kepada seluruh alumni Akbid YLPP Purwokerto yang telah mengikuti Ujian Kompetensi Tahun 2013, bahwa Sertifikat Ujian Kompetensi dan legalisiran sudah bisa diambil mulai hari Senin Tanggal 20 Januari 2014 di jam kerja, demikian terima kasih.
Hari ini Senin 30 Desember 2013, Akademi YLPP Purwokerto melaksanakan penyerahan mahasiswa tingkat III sejumlah 109 mahasiswa untuk Praktik Klinik Kebidanan III (PKK III) yang tersebar di beberapa rumah sakit yaitu RSUD Ajibarang sejumlah 10 mahasiswa, RSUD R. Goetheng Taroenadhibrata Purbalingga sejumlah 10 mahasiswa, RSUD Kebumen sejumlah 15 mahasiswa, RSUD Setjonegoro Wonosobo sejumlah 10 mahasiswa, RSUD Banjarnegara sejumlah 12 mahasiswa, RS Margono Soekardjo Purwokerto sejumlah 10 mahasiswa, RSUD Majenang sejumlah 13 mahasiswa, RSUD Cilacap sejumlah 14 mahasiswa, RS Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu sejumlah 10 mahasiswa dan RSU Harapan Ibu Purbalingga sejumlah 5 mahasiswa. Penyerahan mahasiswa ke lahan praktik dilakukan oleh Dosen Akbid YLPP yang menjadi pembimbing kegiatan praktik tersebut. Penyerahan lahamdulillah berjalan dengan lancar. Penyerahan di RSUD Kebumen, disamping dilakukan penyerahan mahasiswa juga dilaksanakan penyerahan bantuan Akbid YLPP Purwokerto untuk RSUD Kebumen berupa 2 unit tripod screen 84″, 1 rol kabel VGA 10 meter dan 1 rol kabel VGA 15 meter, untuk menunjang kegiatan praktik klinik di RSUD Kebumen.
Praktik Klinik Kebidanan III ini dilaksanakan selama 8 minggu mulai tanggal 30 Desember 2013 sampai dengan 22 Februari 2014 dan diharapkan mahasiswa dapat menerima pendidikan klinik, menambah pengetahuan serta pengalaman karena terjun langsung di lahan praktik sehingga target yang diharapkan dapat terpenuhi.
Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-11 Akbid YLPP Purwokerto telah melaksanakan beberapa kegiatan untuk memeriahkan hari bersejarahnya. Serangkaian kegiatan Dies Natalis XI Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto antara lain: (1) Longmarch yang telah dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 8 November 2013 (2) Senam massal yang diikuti oleh 350 orang civitas akademika Akbid YLPP dan masyarakat sekitar yang telah dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 17 November 2013 (3) Kegiatan donor darah yang diselenggarakan pada tanggal 17 Novembermelalui kerjasama dengan PMI Kabupaten Banyumas. Berdasarkan kegiatan tersebut diperoleh 32 kantong darah dari 73 peserta. (4) Lomba Vocal Group yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 November 2013 dan diikuti 9 grup vokal yang berasal dari SMA/ SMK/ MA se Kabupaten Banyumas dengan sertifikat yang disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas. (5) Lomba PMR tingkat Wira Putri se-Kabupaten Banyumas yang telah dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 24 November 2013 diikuti oleh 19 SMA/SMK/MA se-Kabupaten Banyumas. Kegiatan lomba PMR ini diselenggarakan berkat kerja sama antara Akbid YLPP Purwokerto dengan PMI Kabupaten Banyumas. Sertifikat kegiatan ini mendapatkan pengesahan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, PMI Kabupaten Banyumas dan Akbid YLPP Purwokerto. Pada hari yang sama juga dilaksanakan kegiatan Bakti Sosial bersama mahasiswa dengan melakukan pemeriksaan gula darah, asam urat dan tekanan darah di Pasar Wage Purwokerto dengan sasaran seluruh warga Pasar Wage, jumlah peserta yang mengikuti adalah 238 orang. (6) Sidang senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis XI Akbid YLPP dilaksanakan hari Senin tanggal 25 November 2013, kegiatan ini dibuka dengan persembahan Tari Bedoyo persembahan UKM Seni Tari Akbid YLPP Purwokerto dan diakhiri dengan pertunjukan Teater persembahan UKM Teater Akbid YLPP Purwokerto.
Sebagai acara puncak adalah seminar nasional dengan tema “Mencetak Generasi Berkarakter yang Sehat, Cerdas, Kreatif, bebas Narkoba dan HIV-AIDS” yang diselenggarakan pada hari Minggu tanggal 24 November 2013 di kampus Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto yang berlangsung meriah. Seminar nasional dalam rangka Dies Natalis XI ini diikuti oleh seluruh civitas akademika Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto dan 274 peserta seminar nasional dari SMA/SMK/MA se Kabupaten Barlingmascakeb dan dihadiri tamu undangan yang berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, BNN Kabupaten Banyumas dan Kapolsek Purwokerto Selatan.

Panitia Dies Natalis XI Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto mengadakan kegiatan seminar nasional ini sebagai salah satu wujud kepedulian memerangi dan menyelamatkan generasi muda terutama para pelajar SMA/SMK/MA sebagai penerus bangsa kelak, dari bahaya Narkoba dan HIV-AIDS. Dari sekitar 2 Juta orang pengguna NAPZA di Indonesia, mayoritas pengguna berumur 20-25 tahun. Usia pertama kali mengunakan NAPZA rata-rata 19 tahun dan pergaulan seks bebas rata-rata 16 tahun. Umumnya penggunaan pertama narkoba diawali pada anak usia sekolah dasar atau SMP/MTs. Hal ini terjadi biasanya karena penawaran, bujukan, atau tekanan seseorang atau sekelompok orang kepadanya, misalnya oleh kawan sebayanya. Didorong rasa ingin tahu, ingin mencoba, atau ingin memakai, seseorang mau menerima tawaran itu. Selanjutnya, tidak sulit baginya untuk menerima tawaran berikutnya.
Pembicara dalam seminar nasional ini adalah dr. Siti Aisya Dahlan beserta tim Sahabat Teman Sebaya yang merupakan praktisi dalam bidang rehabilitasi narkoba. Seminar nasional ini berlangsung sangat interaktif dan menarik karena pada saat kegiatan berlangsung tidak hanya memaparkan teori tentang macam-macam narkoba, tanda gejala pengguna, gejala putus obat masing-masing jenis narkoba, tetapi juga menampilkan teater tentang gejala pengguna masing-masing jenis narkoba dan gejala putus obat. Pada acara tersebut juga ditampilkan grup vokalis smalavoice dari SMA 5 Purwokerto yang merupakan juara I lomba grup vokal tingkat SMA se Kabupaten Banyumas yang telah diselenggarakan Akbid YLPP pada hari Sabtu tanggal 23 November 2013.
Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Prada bapak H.M. Imam Surono, BA dan Direktur Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Yuli Trisnawati, S.Si.T, M.Kes menyambut baik kegiatan seminar nasional ini, sehingga diharapkan peserta seminar nasional khususnya siswi SMA/SMK/MA se-Kabupaten Barlingmascakeb mampu memberikan kontribusi bagi pemberantasan, penyalahgunaan Narkoba dan HIV-AIDS. Dalam kesempatan ini ketua yayasan juga memohon doa dan restu kepada seluruh hadirin untuk pengembangan Akbid YLPP menjadi Sekolah Tinggi Kesehatan pada tahun 2015.