Bahu Beku (Frozen Shoulder)

Bahu Beku (Frozen Shoulder)*

Prieharti**

frozen-shoulder-diag-600x410

Gambar Bahu Sehat dan Bahu Beku (kanan)

Sumber gambar:
https://www.top10homeremedies.com/news-facts/simple-effective-exercises-fix-frozen-shoulder.html

Bahu beku atau kaku bahu, disebut juga dengan kapsulitis adesif, merupakan kondisi bahu sulit atau tidak bisa digerakkan. Bahu beku dapat dialami oleh semua orang. Gejala yang dirasakan penderita bahu beku selain kekakuan juga timbul rasa nyeri pada bahu. Nyeri terkadang muncul ketika baru bangun dari tidur, setelah mengangkat benda yang berat, saat menggosok punggung belakang atau bahkan sewaktu mengangkat gayung.

Keadaan ini bila dibiarkan dapat menimbulkan keterbatasan gerak tulang belikat. Hal ini dapat membuat penderita bahu beku juga akan merasakan ketegangan dan kekakuan otot di sekitar leher.

Bahu beku dapat terjadi setelah seseorang mengalami cedera, fraktur/patah tulang, karena gerakan berlebihan atau bahkan karena kurang gerak. Bahu beku juga dapat diakibatkan karena penyakit tertentu seperti diabetes, bursitis, tumor, dan stroke.

Beberapa faktor yang turut berperan meningkatkan risiko seseorang mengalami bahu beku diantaranya kondisi sebagai berikut;  orang berusia 40 hingga 70 tahun, wanita yang sudah menopause dan penderita penyakit kronis (seperti diabetes).

Penanganan bahu beku

Penanganan awal bahu beku pada awalnya harus diistirahatkan terlebih dahulu supaya terjadi penyembuhan secara alami. Penanganan selanjutnya yaitu dengan pemberian obat. Obat yang digunakan untuk mengatasi bahu beku biasanya berupa obat anti-inflamasi non steroid (NSAID). Dalam kasus tertentu kadang diperlukan pemberian suntikan hidrokortison.

Selain itu, bahu beku juga dapat ditangani dengan terapi fisik berupa terapi panas. Caranya yaitu dengan menggunakan kompres panas atau berendam dalam air panas. Tindakan operasi akan dilakukan apabila pemberian obat dan terapi fisik tidak berhasil mengatasi bahu beku. Operasi diperlukan untuk melonggarkan jaringan yang terlalu ketat di sekitar bahu. Yang tidak kalah penting dalam penanganan bahu beku adalah olahraga. American Association of Orthopedic Surgeons menyatakan bahwa olahraga merupakan elemen kunci untuk mengurangi kekakuan pada bahu.

exercises-to-fix-frozen-shoulder-600x600

Contoh latihan untuk mengatasi bahu beku

Sumber gambar:
https://www.top10homeremedies.com/news-facts/simple-effective-exercises-fix-frozen-shoulder.html

Sebelum mulai melakukan latihan sebagaimana pada gambar di atas, dianjurkan untuk menghangatkan terlebih dahulu otot bahu dengan cara mandi air hangat. Bila tidak sempat mandi maka dapat diganti dengan meletakkan handuk hangat lembab pada bahu yang beku. Tetapi cara ini tidak seefektif mandi air hangat terlebih dahulu.

Berikut latihan yang dapat digunakan untuk mengatasi bahu beku.

1.     Pendulum Stretch
Dalam posisi berdiri berpegangan pada kursi untuk keseimbangan, bungkukkan badan, rilekskan bahu dan biarkan lengan yang terkena bahu beku menggantung. Ayunkan lengan tersebut ke dalam lingkaran  searah jarum jam. Lakukan 10 kali. Kemudian ayunkan lagi ke arah berlawanan jarum jam. Ulang 10 kali. Lakukan tiap hari. Secara bertahap tingkatkan jumlah ayunan. Apabila sudah ada perubahan (terasa membaik), lakukan gerakan dengan memegang dumbel kecil.

2.    Towel Stretch
Gunakan handuk yang agak panjang. Berdiri dan pegang salah satu ujung handuk. Perlahan, gerakkan handuk ke belakang kemudian pegang ujung handuk satunya dengan tangan yang lain. Tarik salah satu ujung handuk ke atas dengan satu tangan sambil menarik bagian bawah handuk dengan tangan yang lain. Lakukan 10 sampai 20 kali sehari.

3.    Finger Walk
Berdiri di depan dinding. Tekuk lengan (yang bahunya beku) sedikit. Sentuh dinding dengan ujung jari. Kemudian perlahan gerakkan lengan ke atas sejauh yang bisa dicapai selama masih terasa  nyaman (tidak sakit). Kembali ke posisi awal. Ulangi 10 – 20 kali. Lakukan juga untuk lengan yang satunya.

4.    Cross-Body Arm Stretch

Dalam posisi duduk atau berdiri, gunakan tangan kanan untuk mengangkat lengan kiri ke arah siku. Kemudian dorong lengan kiri melalui tubuh sejauh mungkin selama tidak terasa sakit. Tahan 15 – 20 detik. Ulangi 10 – 20 kali. Lakukan untuk lengan satunya.

5.    Armpit Stretch
Berdiri di depan rak setinggi payudara. Letakkan lengan kanan di rak. Tekuk lutut sedikit, sehingga terasa peregangan di ketiak. Kembali ke posisi awal. Cobalah untuk menekuk atau membungkuk sedikit lebih dalam lagi. Ulang 20 kali. Lakukan untuk lengan satunya.

6.    Arm Circles
Dalam posisi duduk, punggung lurus. Letakkan tangan kiri di bahu kiri. Buatlah lingkaran kecil di udara, searah jarum jam kemudian berlawanan arah jarum jam. Lakukan 2 – 3 kali sehari. Lakukan juga untuk tangan kanan

7.    Back Clasp
Berdiri dengan ke dua kaki terbentang lebar. Pertautkan jari-jari dan letakkan kedua tangan di belakang leher. Kemudian angkat kedua tangan ke atas. Tahan 30 detik. Turunkan tangan. Lakukan 2 – 4 set per hari, setiap set 10 kali.

8.    Shoulder Flexion
Berdiri tegak di depan dinding yang telah dipasangi katrol. Pegang ujung katrol dengan lengan yang bahunya tidak beku kemudian angkat ke. Jaga agar lengan yang sakit tetap di samping tubuh. Tahan beberapa detik. Kembali ke posisi awal. Lakukan juga untuk lengan satunya. Ulang 10 kali. Lakukan minimal sehari sekali.
##

*artikel ini telah dimuat di Banyumas Pos Edisi 669

**berkarya di Akbid YLPP Purwokerto

Referensi:

Buku Pintar Nyeri Tulang & Otot/Kim Davies, Esensi, 2010.

Ensiklopedia Tubuh Manusia/Steve Parker, Erlangga, 2013.

Pustaka Kesehatan Populer: Menjaga Saraf Sehat dan Persendian Kuat/Joyce Tavolcci, BIP, 2009.

http://www.physio-station.id/2015/03/penanganan-nyeri-bahu-diklinik.html

http://doktersehat.com/frozen-shoulder-bahu-beku/

https://www.top10homeremedies.com/news-facts/simple-effective-exercises-fix-frozen-shoulder.html

Pencegahan Osteoporosis (bagian kedua)

Pencegahan Osteoporosis*

(bagian kedua)

Prieharti**

 

             Pada bagian kedua ini, dibahas mengenai pencegahan osteoporosis dengan olahraga secara teratur, memilih gaya hidup sehat, menjaga kecukupan asupan vitamin D serta menghindari melangsingkan tubuh secara berlebihan.

Olahraga secara teratur

Olahraga memberikan banyak aspek positif bagi organ-organ tubuh, termasuk tulang. Dengan berolahraga, selain kekuatan otot terpelihara, bagian dalam tulang (sumsum tulang) akan dipacu aktif untuk menghasilkan sel-sel darah merah. Dua kondisi ini akan menyebabkan rendahnya pengambilan kalsium dari tulang.

Agar berdaya guna tinggi, pilih olahraga yang bersifak aerobik dan dilakukan secara teratur. Pilih aerobik yang tidak banyak benturannya, seperti jalan kaki, bersepeda dan berenang. Jenis olahraga lainnya yaitu yang menahan beban tubuh (seperti berjalan) dan beban lain (angkat barbel dan lain-lain).

Olahraga angkat barbel

lansia

Sumber gambar: http://www.merdeka.com/foto/dunia/598221/20150921160129-melihat-lansia-jepang-menjaga-usianya-agar-panjang-umur-004-dru.html

Dalam berolahraga, sebaiknya tidak dilakukan setiap hari, tapi cukup 3-4 hari per minggu. Olahraga yang dilakukan setiap hari tidak baik karena tubuh tidak diberi kesempatan untuk pemulihan. Hal ini berpotensi membuat tubuh mudah cedera. Sebaliknya, kalau hanya 1 atau 2 kali per minggu juga kurang efektif karena daya tahan tubuh menurun setelah 48 jam latihan.

Lakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelah olahraga. Hal ini untuk mencegah timbulnya cedera akibat olahraga. Perbanyak minum untuk menghindari dehidrasi.

Gaya hidup sehat

Gaya hidup sehat juga turut berperan penting dalam mencegah osteoporosis. Hindari merokok, minuman beralkohol dan berkafein serta soft drink. Merokok dan kafein meningkatkan sekresi kalsium di urin sehingga mempercepat pengeroposan tulang. Sedangkan alkohol dapat mengganggu fungsi hati dan ginjal dalam proses metabolisme kalsium.

Soft drink, terutama yang bersoda merupakan salah satu faktor yang berkontribusi dalam pengeroposan tulang. Asam yang terkandung dalam soda bisa menghilangkan lapisan enamel gigi dan menghabiskan simpanan kalsium dalam tulang.

Merokok tidak baik bagi tulang

stop-smoking-now-300x197

Sumber gambar: https://quitsmokingcommunity.org/how-to-quit-smoking/the-best-tidbits-of-quit-smoking-advice/

Asupan Vitamin D

Pengaruh vitamin D sangat vital dalam memperlambat proses terjadinya osteoporosis. Peran vitamin D dalam memelihara kesehatan tulang yaitu dengan cara meningkatkan penyerapan kalsium dari sistem pencernaan serta mengurangi pembuangan kalsium dari ginjal.

Tabel Kebutuhan vitamin D berdasarkan usia

Kategori usia Kebutuhan Vitamin D per hari
Dewasa 400 IU (International Unit)
Lansia 800 IU

Dalam bentuk non-aktif, vitamin D banyak terdapat di bawah kulit. Vitamin D akan aktif dan berfungsi sebagaimana diharapkan dengan bantuan sinar matahari yang banyak mengandung ultraviolet. Dengan demikian, orang yang hidup di daerah tropis, logikanya dipastikan tidak akan kekurangan vitamin D, dengan catatan kulit orang tersebut selalu terkena sinar matahari dalam kadar cukup. Namun, dewasa ini akibat gencarnya iklan kecantikan, mitos kulit cantik adalah kulit yang putih, sehingga banyak orang, terutama kaum wanita yang takut terkena sinar matahari.

Cara terbaik mendapatkan vitamin D, yaitu dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi atau sore hari. Bagian tubuh bagian belakang tidak efektif menyerap vitamin D, untuk itu berjemurlah dengan menghadap sinar matahari (jangan membelakangi).  Hadapkan wajah, tangan dan lengan ke sinar matahari.

Berjemur dapat dilakukan sekalian dengan berolahraga. Cukup sekitar 5 – 30  menit. Lakukan saat matahari belum bersinar dengan begitu kuat seperti di pagi hari (sebelum pukul 09.00) atau dapat dilakukan di sore hari (sesudah pukul 15.00). Pemakaian tabir surya, berlindung di balik jendela kaca atau polusi udara dapat menghambat pembentukan vitamin D.

Berjemur dibawah sinar matahari

berjemur

Sumber gambar: http://anekanews.net/kesehatan/cegah-diabetes-dengan-sinar-matahari-pagi/

Asupan vitamin D dari makanan hanya sekitar 10%. Makanan yang banyak mengandung vitamin D contohnya adalah hati, kuning telur, ragi, susu dan produk olahannya serta ikan yang berminyak (makarel, sardin, salmon, tuna).

Hindari melangsingkan tubuh berlebihan

Penurunan berat badan secara drastis akan menurunkan massa tulang sehingga dapat meningkatkan risiko terkena osteoporosis. Idealnya, penurunan berat badan hanya sekitar 0,5 kg tiap minggunya.

Referensi:

Compston, Juliet. 2002. Osteoporosis. Jakarta: Dian Rakyat.

Fox-Spencer, Rebecca dan Pam Brown. 2007. Osteoporosis: Simple Guides. Jakarta: Erlangga.

Hartono, Muljadi. 2004. Mencegah & Mengatasi Osteoporosis. Jakarta: Puspa Swara.

Sudoyo, Aru W. 2006.  Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: PPD IPD FKUI.

http://dokumen.tips/documents/7-jump-kasus-2.html

###

* Artikel ini telah dimuat di Banyumas Pos edisi 652

**Berkarya di Akbid YLPP Purwokerto

Pencegahan Osteoporosis (bagian pertama)

Pencegahan Osteoporosis* 

(bagian pertama)

Prieharti**

 

Tidak ada kata terlambat untuk mencegah osteoporosis, termasuk pada penderita yang sudah mengalami patah tulang. Tentu akan lebih baik hasilnya apabila pencegahan dilakukan sedini mungkin (saat belum terjadi fraktur/patah tulang). Pencegahan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan mengatur pola makan, olahraga secara teratur, memilih gaya hidup sehat, cukup asupan vitamin D, dan menghindari melangsingkan tubuh secara berlebihan.

Mengatur pola makan

Pola makan yang diperlukan yaitu yang menunjang kesehatan tulang (bone-friendly diet). Pola makan tersebut berupa menu sehat dan seimbang serta cukup kalsium. Kecukupan kalsium tiap orang berbeda-beda. Berikut tabel kebutuhan kalsium berdasarkan usia.

Tabel Kebutuhan kalsium berdasarkan usia

Usia Kebutuhan kalsium per hari
Kurang dari 1 tahun 210 – 270 mg
1 – 3 tahun 500 mg
4 – 8 tahun 800 mg
9 – 18  tahun 1300 mg
19 – 50 tahun 1000 mg
Lebih dari 50 tahun 1200 mg

Catatan: satu gelas susu mengandung sekitar 500 mg kalsium

Kebutuhan kalsium selain dipengaruhi faktor usia, juga oleh kondisi orang tersebut. Pada ibu hamil, ibu menyusui dan penderita osteoporosis kebutuhan kalsiumnya tentu berbeda dengan orang biasa.

Tabel Kebutuhan kalsium berdasarkan kondisi

Kategori Kebutuhan kalsium per hari
Penderita osteoporosis 1200 mg
Ibu hamil 1200 mg
Ibu menyusui 1200 mg

Sumber kalsium terbaik adalah susu dan produk susu (keju dan yoghurt). Pada orang yang alergi susu atau tidak suka susu, mungkin akan memerlukan suplemen kalsium. Berita baiknya, kalsium juga dapat diperoleh dari bermacam jenis makanan termasuk sayuran dan buah-buahan dengan kandungan kalsium tinggi. Dengan demikian orang yang alergi atau tidak suka susu tetap dapat terpenuhi kalsiumnya apabila menu makanan yang dipilihnya mengandung cukup kalsium.

Susu merupakan sumber terbaik kalsium.

milk-266997_960_720

Sumber gambar: https://pixabay.com/en/milk-glass-of-milk-calcium-266997/

Sumber kalsium hewani diantaranya hati, kuning telur, mentega, sup tulang, daging sapi, udang, tiram (sea food), ikan (makarel, sardin, salmon, tuna) dan ikan yang dimakan dengan durinya (ikan teri, rebon, belut dan pindang duri lunak).

Udang rebon dan teri juga termasuk makanan sumber kalsium

udang rebon

Sumber Gambar: https://www.tokopedia.com/oleholehjawa/udang-rebon

Sumber kalsium nabati terdapat pada kacang-kacangan  seperti; kedelai (dan hasil olahannya seperti: tahu, tempe, oncom), kacang hijau, dan kacang merah (kacang tolo/tunggak). Sayuran sumber kalsium contohnya daun lamtoro, daun kelor, daun kacang panjang, daun pepaya, daun katuk, daun singkong, daun labu, daun melinjo, daun bawang, selada air, brokoli, kale (sejenis brokoli), bayam, kubis/kol, wortel, tomat, kangkung dan ketimun.

Daun lamtoro dan daun kelor merupakan sayuran dengan kandungan kalsium tinggi.

lamtoro

Daun Lamtoro; Sumber gambar: http://www.tipsberkebun.com/klasifikasi-lamtoro.html

yasir joe kelor

Daun Kelor; Sumber gambar: http://www.quranic-healing.com/2012/10/khasiat-daun-kelor-untuk-penyakit-medis.html

Mengatur konsumsi harian agar tercukupi kebutuhan kalsiumnya bukan berarti hanya boleh mengonsumsi makanan tertentu. Variasi pengolahan makanan diperlukan agar menu harian menjadi tidak membosankan. Berikut ini contoh menu bagi penderita osteoporosis.

Contoh menu penderita osteoporosis

Makan pagi     : roti, telur ceplok, daun selada, tomat, susu coklat setengah gelas.

Pukul 10.00     : jambu biji.

Makan siang    : nasi, pepes ikan teri, tahu bacem, gado-gado, sayur asem, pepaya.

Pukul 16.00     : jus melon, biskuit.

Makan malam  : nasi, ayam bumbu bali, oseng tempe, sup sayuran, pisang.

Pukul 21.00     : susu setengah gelas.

Referensi:

Compston, Juliet. 2002. Osteoporosis. Jakarta: Dian Rakyat.

Fox-Spencer, Rebecca dan Pam Brown. 2007. Osteoporosis: Simple Guides. Jakarta: Erlangga.

Hartono, Muljadi. 2004. Mencegah & Mengatasi Osteoporosis. Jakarta: Puspa Swara.

Sasongko, Agus Dwi. 2007. Menjaga Kesehatan Tulang. Jakarta: Sunda Kelapa.

Sudoyo, Aru W. 2006.  Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: PPD IPD FKUI.

http://dokumen.tips/documents/7-jump-kasus-2.html

http://kamuskesehatan.com/arti/antikonvulsan/

###

*Artikel ini telah dimuat di Banyumas Pos edisi 651

**berkarya di Akbid YLPP Purwokerto

Jenis-jenis Radang Sendi (bagian kedua)

Jenis-jenis Radang Sendi*

Bagian kedua

Prieharti**

Radang sendi atau artritis merupakan penyebab paling umum kecacatan (disabilitas) di belahan dunia Barat. Meskipun tidak mematikan, penyakit ini cukup menjengkelkan. Jangankan untuk bekerja, beberapa penderita artritis dapat mengalami kesulitan melakukan aktivitas harian seperti naik-turun tangga, naik-turun tempat tidur, memakai sepatu, mengenakan baju, dan berjalan.

gout

Gambar Kaki Gout

Artritis dapat terjadi pada sendi  mana saja dan dapat terjadi pada lebih dari satu sendi. Secara keseluruhan terdapat sekitar 200  jenis artritis. Jenis yang paling umum dijumpai adalah; gout/asam urat, rematik artritis, spondilitis ankilosa, lupus, dan osteoartritis.

Gout/Penyakit Asam Urat

Gout atau penyakit asam urat diakibatkan gangguan metabolisme asam urat dalam tubuh. Hal ini menghasilkan kristal asam urat dan akan menumpuk pada sendi terutama pada bagian bawah jempol kaki, pergelangan kaki dan tangan, lutut, tangan dan siku.  Akibatnya sendi menjadi bengkak, kemerahan, terasa nyeri, dan sulit digerakkan. Selain itu, penderita gout biasanya akan mengalami demam, menggigil dan merasa lemas.

Pemicu gout diantaranya akibat stres, kelelahan, menderita penyakit tertentu yang berpotensi gout, mengalami cedera yang melibatkan sendi, dan konsumsi alkoholberlebihan.

Peran konsumsi makanan tinggi purin sebagai penyebab gout masih menjadi bahan perdebatan. Meskipun demikian, pengetahuan tentang jenis makanan tersebut tetap diperlukan untuk menghindari memburuknya gout. Gout yang tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan kelumpuhan, hipertensi dan kerusakan ginjal.

Makanan berkategori tinggi purin diantaranya, jeroan, daging bebek, ikan sarden, kerang dan otak. Makanan jenis ini sebaiknya dihindari seseorang yang sudah terkena gout. Sedangkan makanan dengan kategori purin sedang (boleh dikonsumsi asalkan tidak berlebihan) yaitu, daging sapi, ayam,udang, daun singkong, bayam, daun dan biji melinjo serta kangkung.

Pengobatan gout dalam jangka pendek bertujuan untuk mengurangi nyeri dan menghilangkan bengkak. Pengobatan jangka panjang dilakukan agar kadar asam urat dalam darah turun.

Selain pengobatan dan diet rendah makanan berpurin, penderita gout sebaiknya melakukan diet rendah lemak. Lemak dapat menghambat pengeluaran asam urat melalui urin. Diet rendah lemak dilakukan dengan cara menghindari makanan yang digoreng, bersantan dan mengandung mentega baik mentega hewani maupun nabati.

REMATIK ARTRITIS

Rematik artritis merupakan rematik yang disebabkan karena gangguan sistem kekebalan tubuh yang mempengaruhi sendi dan jaringan lain. Selain mengalami nyeri dan pembengkakan pada sendi, penderita artritis jenis ini juga akan mengalami gejala seperti kelelahan, anemia, demam ringan, kurang nafsu makan, dan perasaan tidak enak badan.

Rematik jenis ini tidak diakibatkan kebiasaan mandi di malam hari, cuaca dingin atau ruangan ber-AC. Penyakit ini juga tidak diturunkan, meskipun memang diakui timbulnya benjolan pada jari-jari dapat dipengaruhi oleh gen tertentu.

Rematik artritis termasuk berbahaya karena selain menyerang lebih dari satu persendian, artritis jenis ini dapat menyerang beberapa organ tubuh lain seperti jantung, paru-paru dan kulit. Artritis ini juga dapat menyebabkan perubahan bentuk tangan yaitu jari bengkok menjauhi ibu jari.

Walaupun rematik artritis belum bisa disembuhkan sebagaimana penyakit diabetes, dunia kedokteran telah menemukan obat-obatan untuk mencegah memburuknya penyakit ini. Obat dibagi menjadi dua kategori yaitu untuk menghilangkan nyeri dan untuk mengendalikan penyakit.

Kunci lain untuk mengatasi rematik artritis adalah olahraga. Olahraga seperti yoga, t’ai chi dan pilates membantu mengendurkan sendi yang terkena artritis dan meningkatkan fleksibilitas. Khusus penderita rematik artritis, olahraga sebaiknya dilakukan ketika tidak sedang capek.

###

*telah dimuat di Banyumas Pos

**berkarya di Akbid YLPP Purwokerto

REFERENSI

  1. Jawaban-jawaban alternatif untuk artritis dan reumatik/Anne Charlish. Klaten: Citra Aji Parama, 2009.
  2. 50 Hal yang bisa Anda lakukan hari ini untuk mengatasi artritis/Wendy Green. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010.
  3. Rematik artritis yang menjengkelkan/Prieharti. Banyumas Pos Edisi 604 tahun 2013.
  4. Penyakit asam urat (gout)/Prieharti. Banyumas Pos Edisi 605 tahun 2013
  5. Sumber gambar kaki gout: http://greenworldindonesia.inf

Dampak Nyeri Radang Sendi

Dampak Nyeri Radang Sendi*

Bagian Pertama

 Prieharti**

  

Artritis merupakan istilah medis peradangan pada sendi. Artritis berasal dari bahasa Yunani, arthros (sendi) dan itis (inflamasi). Inflamasi adalah reaksi tubuh terhadap benda asing yang ditandai oleh panas, bengkak, nyeri dan gangguan fungsi organ tubuh. Artritis juga menunjukkan sebuah sendi yang cedera, teregang, terinfeksi dan rusak, atau aus (susut karena terlalu sering digunakan).

 arthritis

Gambar:  Sendi sehat, sendi dengan osteoartritis dan sendi dengan rematik artritis

Artritis dapat dialami oleh siapa saja, baik orang kaya atau miskin, terkenal atau orang biasa. Artritis juga tidak mengenal usia, mulai dari anak-anak, remaja maupun usia dewasa. Potensi terkena artritis di usia tua bahkan akan semakin meningkat. Selain akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh (sehingga tubuh kurang dapat menghadapi penyakit), juga diakibatkan melambatnya metabolisme. Metabolisme lambat memperbesar kemungkinan kenaikan berat badan.

Berat badan berlebih akan menambah beban pada semua sistem tubuh termasuk sendi. Mekanisme halus sendi-sendi terutama pada sendi pengangkat beban seperti panggul, lutut dan pergelangan kaki, akan teregang secara maksimal. Bila hal ini berlangsung lama, dapat menimbulkan cedera dan atau gangguan lain pada sendi. Gangguan ini selain menimbulkan kekakuan juga rasa nyeri.

Nyeri merupakan cara tubuh untuk memberitahu kalau ada yang salah dalam tubuh kita. Nyeri sering kali merupakan tanda bahaya atau peringatan agar kita segera mengambil tindakan. Nyeri artritis bisa menunjukkan adanya sendi yang bengkak, meradang atau kerusakan lain.

Peningkatan rasa nyeri menunjukkan kalau kita telah melakukan terlalu banyak pekerjaan yang menggunakan sendi, dan sendi membutuhkan istirahat. Nyeri juga dapat menjadi pertanda kita telah berada dalam posisi tertentu terlalu lama. Misalnya, duduk terlalu lama. Agar tidak bertambah nyeri, sebaiknya kita segera bangkit berdiri dan berjalan-jalan sebentar.

Dampak Artritis

Meskipun tidak menimbulkan kematian secara langsung, seperti penyakit jantung atau kanker, artritis dapat menimbulkan kecacatan penderitanya. Gangguan yang ditimbulkan (berupa nyeri dan kaku) juga dapat membuat seseorang kesulitan beraktivitas termasuk untuk bekerja sehingga berpotensi kehilangan pekerjaan. Orang yang tiba-tiba kehilangan pekerjaan, dapat menjadi depresi.

Depresi merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan perasaan tertekan, muram dan sedih. Demikian pula akibat rasa nyeri yang berlangsung lama, dapat membuat penderita artritis menjadi bingung tidak tahu harus berbuat apa dan berobat kemana. Kondisi ini dapat menimbulkan frustasi dan meningkatkan risiko seseorang mengalami depresi.

Pada penderita artritis yang telah parah, jangankan bekerja, untuk melakukan kegiatan sehari- hari seperti mandi atau memakai baju sendiri, naik-turun tempat tidur hingga berjalan pun dapat mengalami kesulitan. Kondisi berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari ini disebut dengan penurunan kapasitas fungsional. Berdasarkan keluhan yang ditimbulkan, terdapat empat jenjang kapasitas fungsional.

 Tabel Kapasitas Fungsional Penderita Artritis

Kelompok Kapasitas Fungsional Kemampuan
Tingkat 1 Mampu menjalankan semua tugas sehari-hari tanpa kesulitan.
Tingkat 2 Mampu menjalankan aktivitas sehari-hari meskipun merasa tidak nyaman atau mengalami keterbatasan gerak pada satu sendi atau lebih.
Tingkat 3 Kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari termasuk merawat diri sendiri.
Tingkat 4 Pasien sudah terbaring di tempat tidur atau menggunakan kursi roda dan sebagian besar tidak mampu beraktivitas maupun merawat diri sendiri.

###

 

*telah dimuat di Banyumas Pos

**berkarya di Akbid YLPP Purwokerto

 

REFERENSI

  1. Jawaban-jawaban alternatif untuk artritis dan reumatik/Anne Charlish. Klaten: Citra Aji Parama, 2009.
  2. 50 Hal yang bisa Anda lakukan hari ini untuk mengatasi artritis/Wendy Green. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010.
  3. Radang sendi (artritis) panduan latihan lengkap/Neil F Gordon. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002.
  4. Sumber gambar sendi https://www.deherba.com/artritis-apa-itu-osteoartritis.html